LAPORAN PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR AIR DAN KADAR ABU DARI BAHAN MAKANAN TERNAK - KIMIA ANALITIK




I.    PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang

Kadar air merupakan banyakanya air yang terkandung pada suatu bahan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, kaena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air pada bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang dan khamir berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan.

Sedangkan kadar abu adalah campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukkan total mineral dalam suatu bahan pangan. Bahan-bahan organik dalam proses pembakaran atau akan terbakar tapi komponen organiknya tidak, karena ituah disebut kadar abu.

Pentingnya metode analisis kadar air dan kadar abu pada suatu bahan sangat membantu kualitas dari suatu bahan pangan, terutama pada sekala industri makanan kelas menegah ke atas. Inilah yang menjadi latar belakang bagi kami untuk melakukan praktikum ini, yang diharapakan kami dapat mengaplikasikanya.

2.    Tujuan

Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu :
1.    Menentukan kadar air suatu bahan
2.    Menentukan kadar abu suatu bahan


Pic by All Free Download



II.    TINJAUAN PUSTAKA

Gravimetri adalah metode analisis kimia secara kuantitatif dimana jumlah analit ditentukan dengan mengukur bobot substansi murni yang hanya mengandung analit (Skoog, 2004).

Penentuan kadar zat berdasarkan pengukuran berat analit atau senyawa yang mengandung analit dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode pengendapan melalui isolasi endapan sukar larut dari suatu komposisi yang tidak diketahui dan metode penguapan dimana larutan yang mengandung analit diuapkan, ditimbang dan kehilangan beratnya dihitung (Harvey, 2000).

Berdasarkan pengukuran fase, gravimetri dibedakan menjadi dua jenis yaitu gravimetri evolusi langsung dan gravimetri evolusi tak langsung. Gravimetri evolusi langsung berfungsi untuk mengukur fase gas secara langsung, sedangkan gravimetri evolusi tak langsung berfungsi untuk mengukur fase gas dan fase padat dari padatan yang terbentuk (Skoog, 2004).

Air merupakan kandungan penting dalam bahan pangan termasuk makanan. Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda baik bahan pangan hewani ataupun nabati, sedangkan kadar air merupakan banyaknya air ang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, kaena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air pada bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang dan khamir berkembang biak sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan (Dwijosepputro, 1994).

Kadar abu suatu bahan adalah residu senyawa oksida dan garam yang tersisa dari pengeringan suatu bahan pada temperatur yang tinggi (Fennema, 1996).

Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuanya. Kadar abu ada hubunganya dengan mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam suatu bahan dapat merupakan dua macam garam yaitu garam-garam organik misalnya asam malat, asam oksalat, asam asetat, asam pektat dan lain-lain. Garam–garam anorganik misalnya phospat, carbonat, cloride, sulfat nitrat dan logam alkali (Anonim, 2000).

Download Laporan Praktikum Full Di Sini

0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR AIR DAN KADAR ABU DARI BAHAN MAKANAN TERNAK - KIMIA ANALITIK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel