LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN KADAR MINERAL AIR DENGAN TITRASI EDTA - KIMIA ANALITIK

I. PENDAHULUAN 


1. Latar Belakang

Semua ion-ion yang terlarut dalam mineral air seperti Ca2+ dan Mg2+ dapat diukur kadarnya dengan metode titrasi menggunakan suatu zat penitrasi yakni ethylenediaminetetraacetid acid (EDTA). Adapun reaksi dari proses titrasinya adalah :

Ca2+ (atau Mg2+) + H2Y2- (atau MgY2-) + 2H+ 

Dimana Y mewakili rumus-rumus untuk EDTA. Dilihat dari rumus stokiometri, satu mol dari Ca2+ atau Mg2+ bereaksi dengan satu mol EDTA, hasilnya dinyatakan sebagai MgCaCO3/1 dari sampel (ppm). Indikator untuk titrasi ini adalah Eriochrome Black T (EBT) dan perubahan warna yang terjadi diakhir titrasi adalah dari warna merah tua ke warna biru.

Oleh sebab itu sekiranya penting bagi kami sebagai mahasiswa ilmu kimia untuk mempelajari praktikum ini sehingga kedepanya dapat diaplikasikan dikemudian hari.

2. Tujuan 

Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu :

1. Mengukur kadar mineral air dengan titrasi EDTA


Pic by All Free Download


 II. TINJAUAN PUSTAKA 


Titrasi adalah metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboraturium untuk menetukan konsentrasi dari reaktan. Karena volume memainkan peranan penting dalam titrasi maka teknik ini disebut juga dengan analisis volumetrik (Wikipedia, 2012).

Kesadahan terutama disebabkan oleh keberadaan ion-ion kalsum dan magnesium dalam air. Keberadaanya di dalam air mengakibatkan sabun akan mengendap sebagai garam kalsium dan magnesium sehingga tidak dapat membentuk emulsi secara efektif. Kation-kation polivalen lainnya juga dapat mengendapkan sabun, tetapi karena kation umumnya berada dalam bentuk kompleks yang lebih stabil dengan zat organik yang ada maka peranan kesadahannya dapat diabaikan. Oleh karena itu penetapan kesadahan hanya diarahkan pada penentuan kadar Mg dan Ca. Kesadahan total didefenisikan sebagai jumlah miliekuivalen (mek) ion Mg dan Ca dalam tiap liter sampel air (Anonim, 2012).

Semua ion-ion yang terlarut dalam mineral air seperti Ca2+ dan Mg2+ dapat diukur kadarnya dengan metode titrasi menggunakan suatu zat penitrasi yaitu ethylenediaminetetraacetid acid (EDTA). Adapun reaksi dari proses titrasinya adalah :

 Ca2+ (atau Mg2+) + H2Y2- (atau MgY2-) + 2H+ 

Dimana Y mewakili rumus-rumus untuk EDTA (Penuntun Analitik, 2012).

EDTA adalah senyawa dengan rumus struktur (HOOCCH2)2N(CH2)2N(CH2COOH)2 dan berupa serbuk kristal berwarna putih. Umumnya senyawa ini digunakan sebagai zat sepit pada titrasi kompleksiometri (Rima Melati, 2012).

EDTA adalah bahan kimia yang mengikat dan mempertahankan mineral dan logam seperti kromium, besi, timbal, merkuri, tembaga, alumunium, nikel, seng, kalsium, kobalt, mangan dan magnesium (Anonim, 2017).

Ligan sederhana seperti NH¬3 jarang digunakan sebagai titran sebab titik akhir yang tajam sukar untuk diperoleh. EDTA memiliki 6 pasang elektron yang belum berikatan (masing-masing pada 2N dan 4 gugus karboksil) mampu membentuk kompleks dengan ion logam. EDTA merupakan asam tetraprotik, biasanya disingkat H4Y. Bentuk terionisasinya Y4- dan apabila beraksi dengan ion CO2+ membentuk ion kompleks COY2- (Widiarto, 2012)

Download Laporan Praktikum EDTA Full Di Sini

0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN KADAR MINERAL AIR DENGAN TITRASI EDTA - KIMIA ANALITIK"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel